Peneliti Gunakan Kafein untuk Obati Pikun
jpnn.com - JERMAN - Untuk pertama kalinya para ilmuwan berhasil mengetahui efek positif kafein dalam membantu pasien penderita alzheimer atau gangguan otak (pikun).
Menurut Redorbit, Senin (7/4) sebuah tim peneliti riset Jerman - Prancis, yang dipimpin Dr Christa E. Müller dari Universitas Bonn dan Dr David Blum dari University of Lille mampu menunjukkan kafein memiliki efek positif pada deposit protein (tau deposits), penyakit Alzheimer.
"Kami telah mengambil langkah yang baik ke depan. Hasil penelitian ini benar-benar menjanjikan, karena kami mampu menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa antagonis reseptor adenosin A2a benar-benar memiliki efek yang sangat positif pada hewan. Dan efek samping yang kecil," kata Prof Müller.
Diketahui deposit protein bersama dengan beta-amyloid, adalah salah satu fitur yang menjadi karakteristik penyakit Alzheimer. Ini mengganggu komunikasi sel-sel saraf di otak dan berkontribusi terhadap degenerasi.
Berdasarkan hasil riset ini dapat dikembangkan menjadi obat kelas baru obat untuk pengobatan penyakit Alzheimer. Hasil awal dari tim peneliti telah menunjukkan bahwa blokade reseptor adenosin subtipe A2A khususnya bisa memainkan peran penting dalam pengobatan.
Dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menerima plasebo, hewan yang dirawat dengan kafein mencapai hasil jauh lebih baik pada tes memori. (esy/jpnn)