Pengadaan Beras Terkendala Produksi
jpnn.com - SURABAYA - Pengadaan beras oleh Bulog hingga awal Mei lalu tidak mencapai target bulanan. Kondisi ini diakibatkan gangguan produksi di sentra penghasil beras. Sementara target pengadaan hingga akhir tahun ditetapkan sebesar 1,1 juta ton beras.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim Rusdianto mengatakan realisasi pengadaan per 1 Mei lalu sebanyak 447.000 ton beras atau 41 persen dari target tahunan sebesar 1,1 juta ton beras. Realisasi itu selisih sekitar 60 ribu ton lebih rendah dari target bulanan. Bahkan kalau dibandingkan periode Januari-Mei 2013 lalu mencapai 700 ribu ton
"Bencana banjir di sentra produksi pada awal tahun lalu berdampak pada pergeseran masa tanam. Selain itu, juga terjadi penanaman ulang atau replanting. Tapi kondisi ini tidak hanya dialami Jatim yang notabene kontribusinya sepertiga terhadap nasional, juga di sentra produksi luar Jatim. Saat ini capaian pengadaan nasional sebanyak 1,2 juta ton. Sedangkan periode yang sama tahun lalu 1,7 juta ton," urainya kemarin (23/5).
Situasi itu juga terlihat dari perkembangan harga gabah di pasaran yang di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Rusdianto memaparkan, harga gabah kering giling di pasaran mencapai Rp 3.600 per kg. Jadi, ada kenaikan sebesar 10 persen dibandingkan HPP yang dipatok Rp 3.300 per kg. Sedangkan tahun lalu, selisih harga pasaran dengan HPP tidak lebih dari lima persen.
"Nah ini menunjukkan, tingginya harga gabah karena suplai rendah. Sementara permintaan tinggi," tandas dia.
Rendahnya pengadaan juga disebabkan makin ketatnya proses seleksi beras yang diterima oleh Bulog. Meskipun standar kualitas beras itu sudah ditetapkan sejak dua tahun lalu, pihaknya menilai sosialisasi masih perlu dilakukan. "Kami lakukan sosialisasi hingga ke tingkat penggilingan," tuturnya.
Untuk mengejar target pengadaan, pihaknya mengandalkan panen gadu yang diperkirakan berlangsung pada Juni-Juli nanti. "Kami akan kejar 60 persen dari target," tandas dia. Saat ini rata-rata pengadaan per hari hanya 6.000 ton, angka itu turun dari Maret lalu yang mencapai 8.000 ton per hari. "Idealnya untuk mencapai target sekitar 12.000 ton per hari," tambahnya.
Sementara itu, stok beras Bulog hingga hari ini sebanyak 550 ribu ton. Diperkirakan dengan penyaluran raskin sebesar 43 ribu per bulan, ketahanan stok cukup hingga satu tahun ke depan.
"Kami jamin stok pada bulan puasa dan hari raya nanti mencukupi," terangnya. Realisasi penyaluran raskin pada 21 Mei sudah mencapai 95 persen atau sebanyak 286 ribu ton. (res)