Pengakuan Ginting Setelah Dapat Hadiah Rp 349 Juta
jpnn.com, JAKARTA - Penantian publik di Istora Senayan, Jakarta, melihat tunggal putra Indonesia menjadi jawara dijawab tuntas oleh Anthony Sinisuka Ginting di Indonesia Masters 2018.
Setelah terakhir pada tahun 2012 pebulu tangkis tunggal putra Merah Putih mampu menjadi juara di Istora, yakni lewat Simon Santoso pada ajang Indonesia Open, baru Ginting yang meneruskan.
Dalam pertandingan di Istora Senayan, Minggu (28/1), Ginting juara setelah mengakhiri perlawanan tunggal Jepang, Kazumasa Sakai, 21-13 dan 21-12 dalam waktu 34 menit.
"Puji Tuhan saya bisa mendapatkan gelar pertama saya di Indonesia. Permainan di awal-awal cukup ketat tetapi tidak ada kendala. Tetapi setelah interval, saya bisa kembali menjauhi poin dari lawan. Mungkin lawan tegang karena pengaruh dari penonton. Ya pokoknya tadi saya lebih inisiatif buat nyerang, dan ambil bola net duluan," ujar Ginting seperti dikutip dari Djarum Badminton.
Gemuruh penonton yang hampir seluruhnya mendukungan Ginting di final tadi, juga merupakan salah satu tambahan semangat bagi Ginting.
"Pastinya dukungan dari penonton jadi menambah semangat untuk saya, lawan jadi banyak melakukan kesalahan sendiri karena banyak tekanan. Dan saya justru lebih enjoy untuk coba mangatur pikiran dan menikmati pertandingan," katanya.
Dengan kemenangan di final ini, Ginting berhak atas hadiah uang sebesar USD 26.250 atau sekitar Rp 349 juta.
"Selain karena dukungan Istora, kunci dari keberhasilan ini salah satunya dari pelatih yang bilang saya harus tetap rendah hati. Kata beliau (Hendri Saputra), kalau sudah ada juara (Korea Open 2017), pasti ada juara-juara lainnya. Semoga setelah juara di sini saya bisa termotivasi lagi. Bukan hanya untuk saya, semoga teman-teman lain di tunggal putra pelatnas lainnya bisa ikut termotivasi lagi dengan hasil yang saya peroleh kali ini," pungkas Ginting. (ah/db/jpnn)