Pengamat Dukung Menteri Bahlil Ajak Investor Membangun Hilirisasi Pasir Kuarsa
Menurut Fahmy produk turunan dari hilirisasi pasir kuarsa bisa jadi berupa kaca yang nantinya akan menjadi pelengkap dari ekosistem kendaraan mobil listrik.
“Produk turunan silika tadi itu akan menjadi bahan baku, misalnya apakah bahan baku kaca atau membangun kaca di Indonesia. Nah, ini akan melengkapi ekosistem dari hulu sampai dengan hilir,” ungkap Fahmy.
“Kemudian kaca tadi akan menjadi komponen utama dari mobil atau mobil listrik misalnya nah saya kira ini bagus sekali. Jadi ini perlu didorong dan saya kira sangat prospektif dan menguntungkan bagi Indonesia,” sambungnya.
Namun, Fahmy mendorong supaya tidak hanya investor yang berasal dari Cina yang diundang berinvestasi ke Indonesia melainkan juga investor dari negara-negara lainnya.
Karena hal itu dikhawatirkan akan terjadi sentimen negatif jika terlalu dominannya investor Cina dapat menimbulkan harga pasar yang didikte oleh satu pihak saja.
“Kalau bisa itu undang investor lain jadi tidak hanya dari Cina karena saya kira akan menimbulkan sentimen yang kurang baik, akan menimbulkan dominasi dari investor smelter dari China, khawatir dia bisa mendikte harga jual di bawah harga pasar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fahmy mengatakan Menteri Bahlil juga harus menggandeng investor dalam negeri untuk terlibat di program hilirisasi pasir kuarsa supaya dapat mengimbangi harga pasar dan turut serta dalam menumbuhkan ekonomi nasional.
“Misalnya juga ada dari pengusaha dalam negeri, itu bisa mengimbangi sehingga harga yang ditentukan itu bisa mencapai harga ke ekonomian tapi kalau dominasi semua dari Cina, dia bisa mendikte untuk menetapkan harga tadi dan itu bisa merugikan bagi penambang dari Indonesia tadi,” ucapnya.