Pengamat: Optimisme Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen Itu Rasional
"Kalaupun Indonesia terdampak oleh resesi global, diperkirakan hanya membuat pertumbuhan ekonomi kita melambat tidak bisa mencapai target di atas 5 persen. Itu skenario buruknya. Skenario terbaiknya kita masih bisa tumbuh di atas 5 persen," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV mampu tembus 5,2 persen year on year (YoY). Optimisme ini didukung oleh indikator dini yang terus menguat.
Proyeksi itu lebih rendah dibandingkan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang mencapai 5,44% YoY.
"Pertumbuhan ekonomi dalam tiga kuartal diatas 5% dan kuartal III dan IV akan sekitar 5,2% yang masih bisa dicapai. Konsumsi rumah tangga masih menguat, serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan laju industri pengolahan yang menguat,” ungkap Ketum Golkar itu.
Sementara itu, data sektor rill hingga kuartal III tercatat perbaikan mulai dari neraca perdagangan Agustus tercatat surplus US$ 5,76 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$ 4,22 miliar.
Kemudian indeks keyakinan konsumen (IKK) tercatat masih berada diatas 100 atau 117,2 pada September. Serta, posisi cadangan devisa US$ 130,8 miliar.
"Indikator ini membuktikan tingkat resiliensi Indonesia relatif tinggi. Memang kami lihat beberapa negara memiliki return yang tinggi, disertai tingkat suku bunga hingga saham,” ungkapnya.
Optimisme Konsumen