Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penipu Berkedok Usir Roh Jahat Beraksi, Uang Rp1 Miliar Raib

Rabu, 27 September 2017 – 21:08 WIB
Penipu Berkedok Usir Roh Jahat Beraksi, Uang Rp1 Miliar Raib - JPNN.COM
Korban A Lien (pakai helm) saat memasuki Mapolres Pematangsiantar untuk membuat laporan pengaduan. Foto: GideonAritonang/MetroSiantar/JPG

Dia pun menyarankan agar rumah beserta harta milik korban didoakan untuk mengusir setan-setan yang mendiami rumah tersebut.

Karena penasaran, korban bertanya harus bagaimana agar bencana itu tidak datang ke rumahnya. Sang ‘pendeta’ pun mengajukan tiga syarat. Namun akhirnya dia hanya menyebut dua syarat saja.

“Akong bilang di rumah saya akan ada bencana, banyak setan. Mesti didoakan. Terus saya bilang gimana. Akong bilang ada tiga syarat, yang pertama ambil beras segenggaman dan seluruh harta dan uang dikumpulkan biar didoakan,” ungkapnya.

Seperti dihipnotis, entah mengapa korban langsung percaya. Selanjutya dengan diantar para pelaku, korban pulang ke rumahnya. Dia pun menuju tempat penyimpanan harta benda dan uangnya. Tidak hanya itu, korban juga mengambil buku tabungan dan menarik seluruh uangnya di Bank Mestika yang berada di Jalan Merdeka, Siantar Barat.

“Saya ambil uang di ATM Rp600 juta. Jumlah uang tunai yang terkumpul saat itu sampai Rp1 miliar, karena di rumah saya juga mengambil uang dollar Singapura dan ringgit Malaysia,” terangnya sembari mengatakan ketika mengambil uang ke bank, dia diantar oleh para pelaku.

Namun di sana, para pelaku hanya menunggu di dalam mobil yang diparkir di depan ruko, yang posisinya berada di dekat Bank Mestika.

Setelah mengambil seluruh uang dan harta bendanya, korban masuk lagi ke dalam mobil. Di mobil itu, salah seorang pelaku memberikan sebuah tas dan mengatakan agar korban menaruh uang dan perhiasannya di dalam tas tersebut.

Korban pun menuruti permintaan itu dan kemudian sang pendeta berdoa sambil mengucapkan mantra-mantra yang sama sekali tidak dimengerti korban.

A Lien dengan menangis mendatangi ruang Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polres Siantar, kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close