Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penjelaskan BMKG soal Fenomena Hujan Es di Bangli

Jumat, 26 Februari 2021 – 22:43 WIB
Penjelaskan BMKG soal Fenomena Hujan Es di Bangli - JPNN.COM
Butiran hujan es di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Jumat (16/2). Foto: Antara

jpnn.com, BANGLI - Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Iman Faturahman mengatakan fenomena hujan es yang terjadi di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali disebabkan karena adanya dampak awan hitam (Cumulonimbus/CB).


"Memang benar salah satu dampak adanya awan CB adalah terbentuknya hujan es. Kalau kami lihat di peta ada awan yang warna merah di Bali bagian tengah (Bangli), dan data itu terjadi pukul 13.40 WITA," kata dia saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Jumat malam (26/2).

Iman menjelaskan, CB tidak hanya menyebabkan hujan es, tapi kilat atau petir, serta angin kencang berdurasi singkat.

"Tapi satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas," ujar Iman.

Lebih lanjut Iman mengatakan, kondisi udara yang terasa panas diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat. Hal itu ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°Celcius) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi.

"Telihat dari nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60 persen)," kata dia.

Kemudian, mulai pukul 10.00 WITA terlihat tumbuh awan cumulus (awan putih berlapis - lapis). Iman menyebut, di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

Selanjutnya, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu/hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus.

"Lalu, pohon-pohon di sekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita," katanya.

Iman menyebutkan, jika dalam 1-3 hari tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa mengatakan fenomena tersebut telah tejadi sebanyak tiga kali, yaitu pada 2012, 2016 dan 2021 ini.

"Berlangsung cuma hitungan detik palingan sekitar lima detik, fenomena ini hanya terjadi di wilayah Kelurahan Kubu, Bangli,"katanya.

Ia menjelaskan bahwa awalnya ada muncul awan hitam agak pekat, kemudian turun hujan gerimis disertai angin. Setelah itu turun hujan deras disertai partikel yang mirip es.

"Tidak sampai mempengaruhi aktivitas karena kejadian cukup singkat. Ini masyarakat cukup heran terhadap fenomena ini," demikian I Ketut Agus Sutapa. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Telah terjadi hujan es di Bangli, Bali hari ini. BMKG menjelaskan faktor terjadinya hujan es, simak selengkapnya.

Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News