Pep: Tanpa Barca Pamor Bakal Redup
jpnn.com - ANCAMAN bakal tercabutnya sejarah Barca di persepakbolaan Spanyol, menyusul kemenangan koalisi separatis Catalunya dalam pemilu Minggu (27/9), mengundang keprihatinan mantan pelatihnya, Josep Guardiola.
Sebagaimana dilansir dari ESPN, Pep menyayangkan jika keinginan publik Catalunya untuk lepas dari kekuasaan Spanyol ini digeneralisasi dan harus mengorbankan Barca.
Walaupun, sampai saat ini Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariana Rajoy bersikukuh tidak membiarkan Catalunya melepaskan diri.
"Para pemilih datang ke Pemilu untuk alasan pribadi dan ekonominya, bukan kemudian memikirkan bisa atau tidaknya Barca tetap berlaga di Primera Division," ujarnya, di sela-sela konferensi pers sebelum laga Bayern Muenchen menjamu Olympiakos, tadi malam WIB.
Setuju atau tidak, ungkap Pep, tidak adanya Barca bisa berdampak besar dengan pamor Primera Division. Sejak kompetisi papan atas Spanyol bergulir tahun 1929 silam, Barca mampu bersaing dengan Real Madrid. Bahkan 11 musim terakhir, Barca bersaing ketat dengan dua wakil Madrid yang notebene pihak pemerintahan.
Dari 11 musim, tujuh musim di antaranya milik penghuni Camp Nou itu. Dua musim lainnya dibagi dua wakil ibukota, Real dengan tiga trofi, sedangkan Atletico meraih satu gelar juara musim 2013-2014 silam. "Tidak baik bagi Barca, tidak bagi juga untuk Primera Division. Nah, kini saatnya menunggu bagaimana respon politisi," cetusnya.
Sekalipun berstatus sebagai pemain dari luar Spanyol, terdepaknya Barca dari salah satu kompetisi terbaik di Eropa itu bisa berdampak dengan masa depan Ivan Rakitic. Meski demikian, dikutip dari AS, pemain Kroasia itu tidak mau memikirkan ancaman itu. "Saya di sini hanya untuk bermain sepak bola," tegasnya. (ren/ham)