Perajin Gula Merah Tak Naikkan Harga
Senin, 18 Januari 2010 – 08:32 WIB
Tidak semudah itu membuat gula kelapa, Mardiyanto juga harus bersahabat dengan cuaca, salah satu yang menjadi kendala yakni musim penghujan. "Jika hujan dan angin kencang datang kita harus berhenti produksi, kita hanya berpikir saat hujan tandanya kita diminta untuk istrirahat, jadi semua ada hikmahnya dan itu bukan kendala bagi kami," ujar Mardiyanto secara bijak menyikapi keadaan.
Kalau hujan sebetulnya kita masih berani manjat, lanjut Mardiyanto, namun angin yang kencang kita tidak pernah berani melawan. "Bisa-bisa kita terpelanting jatuh kebawah kalau memaksa, selain angin kita juga takut dengan petir. Namun kita sudah akrab dengan kondisi itu, serangan hewan berbisa seperti lebah dan kala jengking itu juga sudah menjadi makanan sehari-hari," terangnya.
Gula merah produksi Mardiyanto sebelum dijual ditampung terlebih dahulu di pengepul desa setempat. Gula merah Semagung sudah terjual hingga Jogjakarta , Magelang, Kebumen dan Purworejo sendiri.