Perdana Menteri Slovenia Mengundurkan Diri
jpnn.com - Perdana Menteri Slovenia, Alenka Bratusek resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Bratusek mengirim Surat pengunduran dirinya kepada Presiden Borut Pahor dan Ketua Parlemen Janko Veber, Senin (5/5).
Bratusek adalah perempuan pertama yang menjadi perdana menteri sejak Slovenia mengumumkan kemerdekaan dari Yugoslavia pada Juni 1991. Pengunduran diri dilakukannya setelah 10 hari Bratusek tak terpilih sebagai presiden Positive Slovenia, salah satu partai yang memerintah pemerintah koalisi.
Bratusek kalah dalam kepemimpinan partai pada tanggal 26 April oleh saingannya, Ljubljana Walikota Zoran Jankovic. Kekalahan Bratusek membuka jalan bagi pemilihan awal di negara anggota zona euro kecil tersebut.
Bratusek kepada Reuters menyatakan bahwa ia berharap pemilihan bisa dilakukan di musim panas dan mengisyaratkan dirinya besar kemungkinan akan membentuk partai baru untuk 'polling'. Dia juga menepis kekhawatiran bahwa ketidakpastian politik bisa memperlambat atau menggagalkan rencana untuk menswastanisasi sejumlah aset.
"Ya, saya ingin pemilu yang akan digelar sebelum musim panas. Jika semua orang di Slovenia yang berbicara tentang ini sudah siap, maka kita bisa melakukannya, " kata Bratusek di sela pertemuan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan di Paris.
Presiden Borut Pahor dan parlemen mengatakan mereka mendukung pemilu meskipun aturan memungkinkan mereka mengajukan calon perdana menteri dari legislatif yang ada dalam waktu 30 hari tanpa menyelenggarakan pemilu.
"Parlemen diharapkan mengakui pengunduran diri perdana menteri dalam beberapa hari mendatang dan setelah itu terserah kepada pihak-pihak yang setuju bila Presiden harus membubarkan parlemen dan menentukan tanggal pemilu, " kata Jurubicara parlemen Gordana Vrabec.
Presiden harus menyelenggarakan pemilu 40 sampai 60 hari setelah parlemen dibubarkan. Tapi hingga kini masih belum jelas apakah pemungutan suara akan digelar pada awal Juni atau Juli nanti. (mag1/dem)