Perekaman dan Cetak E-KTP di TMII Ramai
Diakuinya, jemput bola dengan mengikuti event-event besar cukup efektif dibandingkan sebatas menunggu di kantor dinas daerah.
Untuk itu, pihaknya akan menginstruksikan Dinas Dukcapil di level kabupaten/kota guna memaksimalkan cara tersebut.
“Bisa di masjid setelah Salat Jumat, hari jadi kabupaten atau provinsi. Nampaknya masyarakat ingin sesuatu yang berbeda,” ujarnya.
Disinggung terkait ketersediaan anggaran, pria asal Jogjakarta itu mengaku tidak ada persoalan. Menurutnya, menjemput bola dengan cara membuka stand di tempat umum tidak membutuhkan penambahan dana yang signifikaan.
“Lewat stand kan gak bayar. Karena kita pemerintah kan layanan public, tidak cari untung sama sekali,” tuturnya.
Seperti diketahui, tunggakan perekaman E-KTP masih belum berhasil dituntaskan. Merujuk data Kemendagri hingga September lalu, dari 189,6 juta penduduk wajib rekam, 9,3 juta di antaranya belum melakukan. Dari yang sudah merekam sendiri, sekitar 5 juta diantaranta belum menerima fisik E-KTP. (far)