Perencanaan Sejak Orba, Eksekusi di Era Jokowi
jpnn.com, LEBAK - Presiden Joko Widodo melihat langsung proses pembangunan Bendungan Karian di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (4/10).
Saat meninjau bendungan terbesar ketiga di Indonesia tersebut, Jokowi -sapaan presiden- didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Kepada para jurnalis, Kepala Negara menjelaskan bahwa sebenarnya pembangunan bendungan yang termasuk ke dalam proyek strategis nasional itu sudah direncanakan sejak tahun 80-an, era Orde Baru. Namun baru dieksekusi era pemerintahannya tiga tahun terakhir.
"Waduk Karian ini sudah direncanakan sejak tahun 80-an. Kemudian tiga tahun yang lalu kita eksekusi untuk dikerjakan. Waduk ini adalah waduk terbesar ketiga setelah Jatiluhur dan Jatigede," kata Jokowi usai peninjauan.
Bendungan Karian yang dibangun menggunakan dana APBN akan memiliki kapasitas sebesar 314,7 juta meter kubik. Kelah, proyek strategis ini diharapkan dapat mengairi lahan seluas 22.000 hektare, menyediakan pasokan air baku untuk beberapa wilayah sekitar sebesar 9,1 meter kubik per detik.
Waduk ini juga memiliki pengendalian banjir dengan kapasitas tampung sebesar 60,8 juta meter kubik, dan menghasilkan tenaga listrik sebesar 1,8 MW. “Ini dibendung dari Sungai Ciujung dan Sungai Ciherang," ucap mantan gubernur DKI itu.
Presiden sendiri menargetkan pembangunan bendungan ini dapat diselesaikan pada tahun 2019 mendatang. Lebih cepat dari target awal. Sejauh ini, pekerjaannya berjalan sesuai dengan harapan.
"Ini direncanakan selesai 2020. Tapi setelah melihat di lapangan dan pekerjaan bisa dipercepat, nanti pertengahan 2019 insyaallah bisa selesai,” jelas Jokowi.(fat/jpnn)