Peringati Tragedi Maut QZ 8501, Ini yang Dilakukan Pemda Kobar
jpnn.com - BUPATI Kotawaringin Barat Ujang Iskandar meresmikan pembangunan monumen keselamatan penerbangan di Pantai Sungai Umbang, Rabu (15/4). Monumen ini dibangun untuk memperingati tragedi kecelakaan maut Airasia QZ 8501 pada 28 Desember tahun lalu.
“Pembangunan monumen ini memiliki arti penting, tidak hanya untuk mengenang para korban dan memberi kekuatan bagi para keluarga juga menjadi momentum untuk meningkatkan keselamatan penerbangan nasional, ” kata Ujang di Pantai Sungai Umbang, Rabu (15/4).
Menurutnya, kesuksesan operasi evakuasi QZ 8501 dari awal hingga akhir itu berkat kerja semua pihak mulai dari Basarnas, TNI-Polri, pemerintah kabupaten, Pemprov Kalimantan Tengah dan masyarakat.
“Sangat membanggakan semangat kebersamaan dari semua pihak terkait untuk melakukan operasi kemanusiaan yang sudah menyatukan semua eleman bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras dan antargolongan,” kata Ujang.
Menurut Ujang, dari sekian banyak elemen masyarakat yang terlibat, ada tiga nelayan yang tidak boleh dilupakan. Ya mereka juga punya jasa besar karena turut membantu evakuasi korban tragedi kecelakan pesawat Airasia QZ 8501. Mereka adalah Darsono, Rahmat dan Pendi. “Saya memberikan penghargaan kepada tiga nelayan yang telah tulus membantu proses evakuasi korban tragedi kecelakaan,” tandasnya.
Ujang juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para negara sahabat yang telah membantu proses evakuasi. Di antaranya dari Australia, Singapura, Malaysia dan negara lainnya yang telah sama-sama bekerja. “Peran negara sahabat kami apresiasi, yang pada hari ini hadir dari perwakilan negara Australia, Singapuran dan Malaysia, ” tambahnya.
Saat ditanya soal desakan masyarakat untuk maju dalam pemilihan Gubernur Provinsi Kalteng, Doktor Pertanian Universitas Gajah Mada itu menjawab, bahwa saat ini melihat situasi dan kondisi yang ada. (mas/jpnn)