Perjalanan Mengenang Tragedi Karbala
Jumat, 24 Agustus 2012 – 01:21 WIB
Ketika dewasa, saya menemukan dua buku yang bercerita sangat baik mengenai tragedi berdarah dalam sejarah Islam tersebut. O Hassem menulis dengan judul Karbala yang penuturannya penuh dengan gaya jurnalistik. Rupanya, ketika Hussein dan rombongan meninggalkan Makkah berjalan kaki berminggu-minggu menuju Khurasan (sekarang berada di wilayah Iran), ada seorang pencatat yang mengikutinya.
Pencatat itu, meskipun menguntit dalam jarak yang tidak dekat, masih bisa melihat dengan jelas tragedi apa saja yang menimpa Hussein dan rombongan sepanjang perjalanan tersebut. Catatan "jurnalistik" itulah yang jadi sumber penulisan O Hassem.
Baru belakangan saya tahu bahwa O Hassem yang meninggal di Jakarta pada 1990-an tersebut adalah seorang penganut Syiah di Indonesia. Begitu detail catatan itu sampai-sampai ketika di suatu tempat Hussein harus lari dari cegatan musuhnya, digambarkan bagaimana salah satu sandal Hussein tertinggal.