Perlu Kemampuan Manajerial Hadapi Bencana
jpnn.com - JAKARTA – Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) berada pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera. Kondisi geografi, geologi, hidrologis, dan demografis Indonesia rawan terjadi bencana sehingga potensial menimbulkan korban jiwa maupu harta benda. Akibat bencana alam tersebut dapat menghambat pembangunan nasional.
Untuk menghadapi bahaya bencana itu, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) menggelar Latihan Olah Yudha Penanggulangan Bencana Alam, yang dilaksanakan di Seskoal, Bumi Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (1/9).
Hakekatnya, latihan ini merupakan salah satu kegiatan bidang studi operasi yang ditujukan dan dirancang untuk para perwira siswa. Harapannya, adalah peserta dapat mengimplementasikan dan melatih kepemimpinan sekaligus kemampuan manajerial pada pelaksanaan tugas OMSP.
“Khususnya dalam penyelenggaraan operasi penanggulangan bencana alam di lingkungan organisasi TNI AL yang bersinergi dengan matra dan instansi lain dihadapkan dengan teori-teori dan aturan yang berlaku serta pengalaman empiris di lapangan penugasan,” katanya seperti keterangan tertulis diterima JPNN.COM.
Sebanyak 178 Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Seskoal ini mengikuti latihan pada Angkatan ke-53 Tahun Pelajaran 2015 ini.
Kegiatan ini dibuka Wakil Komandan Seskoal, Laksamana Pertama TNI Dr. Antonius Djonie Gallaran, mewakili Komandan Seskoal, Laksamana Muda TNI Herry Setianegara.
Dalam amanat tertulisnya, Komandan Seskoal Herry Setianegara, mengatakan, TNI merupakan komponen utama pertahanan dalam melaksanakan tugas pokok menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa.
Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, menurut Herry, melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), seperti membantu menanggulangi korban akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.(fri/jpnn)