Perluasan Bandara Hanandjoeddin Butuh Rp 1,2 Miliar
jpnn.com - TANJUNG PANDAN - Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Bandara Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Suparno mengungkapkan kendala yang dialaminya selama tiga tahun mengelola bandara itu.
Salah satunya ialah kapasitas tampung penumpang yang hanya berkisar 300-400 orang. Menurut Suparno, jumlah tersebut sebenarnya masih aman. Namun, pihaknya harus menanggung komplain bila ada beberapa maskapai yang delay.
Imbasnya, Suparno dan anak buahnya harus rela dikomplain ratusan penumpang yang tiba di bandara pada waktu yang bersamaan. Kebanyakan mereka mengeluhkan AC yang kurang dingin serta kecilnya bandara.
"Kalau pas lagi normal nggak masalah, yang jadi masalah itu kalau Garuda, Citilink, Sriwijaya Air ngumpul karena salah satu ada yang delay. Ya pasti numpuk di sini. Kami terima komplain, yang AC kurang dingin lah atau apalah," beber Suparno, Kamis (21/5).
Karena itu, pihaknya tengah berencana untuk memperluas kapasitas terminal di Bandara Tanjung tersebut. Pengerjaan perluasan bandara ditargetkan bisa dimulai 2016-2017. Dengan begitu, proyek tersebut bisa rampung 2018 nanti.
"Perkiraannya butuh Rp 1,2 miliar untuk perluasan bandara. Biar yang datang capek-capek ke toiletnya bisa cepet dan nggak nunggu lama. Biar ruangannya juga nggak sesak, karena nunggu bagasi datang kan butuh waktu," ujar Spuarno. (chi/jpnn)