Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Perlukah Penataran P4 Dihidupkan Kembali? Mendagri Bilang Begini...

Senin, 05 Juni 2017 – 12:30 WIB
Perlukah Penataran P4 Dihidupkan Kembali? Mendagri Bilang Begini... - JPNN.COM
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai, ada beberapa penyebab pudarnya nilai-nilai Pancasila di sebagian kalangan. Antara lain, karena Pancasila selama ini tidak dituturkan dari generasi ke generasi dengan baik.

"Kemudian, kurangnya tokoh keteladanan dan juga disebabkan muncul kesan praktik-praktik pembangunan masih menyisakan kemiskinan, ketidakadilan, kerusakan lingkungan fisik, sosial dan budaya," ujar Tjahjo di Jakarta, Senin (5/6).

Selain itu, pudarnya nilai-nilai Pancasila kata Tjahjo, juga terjadi karena dekadensi moral, individualisme, kapitalisme, liberalisme serta tumbuhnya paham-paham radikal baik beraliran kanan maupun kiri.

Kondisi yang ada menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, harus segera ditangani sebaik mungkin. Karena Indonesia tanpa Pancasila akan mengarah pada perpecahan dan pada akhirnya akan merongrong kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka.

"Pertanyaannya apa langkah yang harus dilakukan, apakah perlu kembali dihidupkan model penataran P4," ucap Tjahjo.

Mantan anggota DPR ini menilai, model penataran Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila terkesan sangat indoktrinasi. Saat ini yang dibutuhkan adalah sistem pembinaan Pancasila yang dialogis, dengan menggunakan cara-cara andragogis.

"Jadi modelnya partisipan menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Pancasila perlu diajarkan secara kontekstual, tidak sekadar hafalan," pungkas Tjahjo. (gir/jpnn)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai, ada beberapa penyebab pudarnya nilai-nilai Pancasila di sebagian kalangan. Antara lain, karena

Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close