Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Perokok Aktif Meningkatkan Risiko Kehilangan Gigi

Selasa, 22 September 2015 – 23:30 WIB
Perokok Aktif Meningkatkan Risiko Kehilangan Gigi - JPNN.COM
ILUSTRASI. FOTO: FOX NEWS

jpnn.com - Individu yang merokok memiliki risiko lebih tinggi dari kehilangan gigi mereka dibandingkan non-perokok. Para peneliti di University of Birmingham dan Jerman Institute of Human Nutrition menemukan bahwa pria perokok 3,6 kali lebih mungkin untuk kehilangan gigi mereka dibandingkan non-perokok, sementara perokok perempuan 2,6 kali lebih mungkin.

Hubungan antara merokok dan gigi rontok lebih tinggi untuk orang-orang muda. Data juga menunjukkan bahwa perokok berat memiliki risiko lebih tinggi dari kehilangan gigi mereka daripada mereka yang merokok lebih sedikit.

Menggunakan studi jangka panjang longitudinal, EPIC (European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition), peneliti meneliti data dari 23.376 peserta.

“Kebanyakan gigi yang hilang akibat dari karies (gigi berlubang) atau periodontitis kronis (penyakit gusi),” kata penulis utama, Thomas Dietrich, seperti dilansir laman Fox News, Senin (21/9).

“Kita tahu bahwa merokok merupakan faktor risiko yang kuat untuk periodontitis yakni peradangan penyakit yang memengaruhi periodontium yaitu jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi,” jelas Dietrich.

Gusi dari perokok mungkin lebih sehat karena rokok bisa menutupi gusi berdarah, gejala utama periodontitis. Menurut peneliti, berhenti merokok bisa mengurangi resiko kehilangan gigi.

“Penyakit gusi dan gigi lebih berpengaruh pada perokok aktif,” kata Kolade Oluwagbemigun, peneliti dari German Institute of Human Nutrition.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 13 persen orang dewasa berusia 65 tahun hingga 74 tahun telah kehilangan semua gigi alami mereka. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Dental Research.(fny/jpnn)

Individu yang merokok memiliki risiko lebih tinggi dari kehilangan gigi mereka dibandingkan non-perokok. Para peneliti di University of Birmingham

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News