Persaingan Mobil Listrik di Asia Tenggara Ketat, Indonesia Tidak Boleh Lelet
“Pemerintah mesti aktif mengajak pihak swasta dalam mengembangkan kendaraan listrik di tanah air, sehingga ekosistem saling terhubung,” ujarnya.
Aksi yang dibutuhkan saat ini, kata dia, adalah dengan mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik mulai dari hulu hingga hilir. Termasuk di dalamnya menyediakan industri komponen penunjang, terutama baterai.
Dia menambahkan, pemerintah juga perlu menyusun skenario untuk mengimbangi penetrasi pasar oleh Vietnam.
Salah satunya adalah dengan membuka bisnis penyewaan baterai untuk menunjang eksistensi lalu lintas mobil listrik.
“Saat ini sejumlah negara sudah mulai serius untuk menanamkan investasi di sektor kendaraan listrik, seperti Korea melalui Hyundai. Dia sangat aktif dan justru menjadi perintis memproduksi mobil listrik di tanah air. Dan saya melihat itu menjadi trigger,” katanya.
Trigger itu, katanya, buat pemain-pemain lama yang sudah malang melintang dalam industri otomotif di Indonesia seperti merek-merek dari negeri Sakura.
“Korea sudah lompat ke listrik tapi Jepang justru ingin mengembangkan mobil hybrid yang bagus. Dan saya pikir pada tahun depan akan semakin banyak lagi pemain mobil listrik yang bakal masuk Indonesia, karena kita jelas punya daya tarik yang sudah mendunia,” pungkasnya. (dil/jpnn)