Persepsi Masyarakat Menengah Berubah ke Jokowi - Ma'ruf?
jpnn.com, JAKARTA - Kecil kemungkinan pernyataan Mahfud MD soal drama di balik kegagalannya mendampingi Joko Widodo, memengaruhi elektabilitas mantan Wali Kota Surakarta itu yang memilih berpasangan bersama KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, curhatan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu kemungkinan hanya akan mengubah persepsi masyarakat kelas menengah.
"Selain mengubah persepsi masyarakat menengah, bisa jadi kemudian elektabilitas partai-partai yang nama ketua umumnya disebutkan Mahfud menjadi turun," ujar Ujang kepada JPNN, Selasa (21/8).
Sebagaimana diketahui, Mahfud sebelumnya menyebut sejumlah nama saat bicara blak-blakan di Indonesia Lawyers Club (ILC) beberapa hari lalu. Antara lain nama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuzy.
"Pandangan Mahfud MD terhadap Jokowi positif. Namun terhadap ketua-ketua partai koalisi Jokowi yang menjegalnya, bernada minor," ucapnya.
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia juga menilai, curhatan Mahfud sangat wajar. Karena sangat tidak mungkin ada tokoh yang dapat begitu saja menerima perlakuan yang dihadapi.
Apalagi, perlakuan itu diterima pada saat peluang Mahfud mendampingi Jokowi hanya tinggal selangkah lagi. Ia bahkan sudah diminta untuk mengukur baju dan diminta datang tak jauh dari tempat pertemuan para ketua umum parpol digelar di Bilangan Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.
"Curhatan Mahfud saya kira sangat wajar, karena Mahfud MD terluka dan kecewa," pungkas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.(gir/jpnn)