Persija Punya Utang Rp 76 Miliar, Pemprov DKI Mau Beli 95 Persen Saham
jpnn.com - JAKARTA - Proses akuisisi 20 persen saham PT Persija Jaya Jakarta oleh Pemda DKI melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ternyata masih terganjal persoalan utang sebesar Rp 76 miliar yang ditinggalkan manajemen klub berjuluk Macan Kemayoran itu. Untuk solusinya, Pemprov DKI akan mengambil alih 75 persen saham lagi sehingga totalnya menjadi 95 persen.
”Persija itu hutangnya sudah mencapai Rp 76 miliar. Itu namanya sudah bangkrut. Makanya mereka kasih kami 20 persen. Tapi, sama saja itu malah mengalihkan hutang ke kami,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Pria yang lebih dikenal dengan nama panggilan Ahok itu mengaku telah menandatangani proposal kesepakatan pembelian saham. Selebihnya, hanya menunggu tanda tangan dari pihak manajemen Persija, yakni Ferry Paulus selaku presiden klub.
Lantas apa yang membuat Pemprov tertarik untuk mengakuisisi saham secara penuh meski mempunyai hutang yang sangat besar? Salah satu faktornya karena Macan Kemayoran identik dengan Jakarta. Karenanya Ahok berani membeli saham Persija.
Awalnya, Ahok memang ingin Pemda DKI beli 20 persen saham Persija. Namun, karena hutang tim ibu kota membengkak, Ahok memutuskan membeli saham tambahan sebanyak 75 persen lagi.
”Kami mau membeli saham itu karena lisensi Persija ada nama Jakarta-nya. Untuk itu kami akan mencari solusi biar pun ada hutang. Pokoknya nanti saham Pemprov sampai dengan 95 persen,” ujar alumnus Universitas Trisakti itu.
Pemprov pun sudah merancang akan membangun sarana dan prasarana sebagai fasilitas kalau Persija menyetujui kesepakatan yang ditawarkan Pemprov DKI. Konsep yang ditawarkan adalah membangun stadion baru di Sunter dan gedung khusus seperti hotel dan toko untuk tempat penjualan marchandise klub.
”Kalau kita sudah mempunyai saham 95 persen, baru kita bisa besarkan Persija. Kita bisa membangun gedung, hotel dan toko sendiri nantinya. Itu bagi yang mau membeli atribut Persija,” pungkas mantan Bupati Belitung Timur itu.(agn)