Persija Tak Ingin Mengulang Kegagalan 13 Tahun Lalu
jpnn.com, JAKARTA - Persija Jakarta menyiapkan taktik berbeda melawan Bali United dalam laga final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (17/2) malam.
Perubahan itu dilakukan, seiring kembalinya pemain-pemain terbaik dan tak ada satupun pemain yang bakal absen dalam laga ini.
"Sekarang Persija sudah di final, pasti semua komponen dalam tim, pasti mau juara. Kami harus kerja keras karena tim lawan berkualitas. Tapi kami sudah ada pemain dengan strategi yang akan sedikit berbeda melawan tim Bali," katanya, dalam jumpa pers sebelum laga di SUGBK, Jumat (16/2) sore.
Menurut Teco, semangat pemainnya sedang tinggi karena ingin membalaskan kekalahan yang didapatkan pada fase grup dengan skor 2-3 di Bali.
Di sisi lain, euforia bisa menembus laga final sebuah turnamen super bergengsi setelah terakhir mereka merasakannya pada 2005, yakni di Copa Indonesia.
"Tahun ini kami bisa menembus final, dan kami tak akan membuang kesempatan untuk bisa menjadi juara. Kami berharap bisa meraih hasil yang terbaik di sini, di kandang kami, di hadapan The Jakmania," terangnya.
Sementara itu, bek senior Persija Maman Abdurahman menjelaskan bahwa laga final ini memutar memori pendukung Persija akan laga Copa Indonesia. Sayang, saat itu mereka gagal di final karena kalah 3-4 dari klub Arema Malang.
"Setelah 13 tahun ini adalah final buat persija untuk pertama kalinya, kami berharap bisa memberi hasil terbaik. Kami berharap penantian 13 tahun ini bisa terbayarkan di final Piala Presiden," tandasnya. (dkk/jpnn)