Pertumbuhan Ekonomi Harus 9 Persen
Agar Lolos dari Middle Income TrapKategori negara maju adalah yang masyarakatnya berpenghasilan per kapita rata-rata lebih dari USD 12.000 per tahun (sekitar Rp 144 juta setahun), sedangkan rata-rata pendapatan per kapita Indonesia saat ini baru sekitar USD 3.500 per tahun.
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop menambahkan, banyak pihak yang memproyeksikan Indonesia bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2030 dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita USD 12.000.
’’Indonesia punya potensi besar, terutama karena faktor bonus demografi dengan besarnya jumlah penduduk usia produktif,’’ ujarnya.
Chaves mengungkapkan, bonus demografi memang menjadi keunggulan utama Indonesia. Namun, itu saja tidak cukup. Dia menyebutkan, Indonesia harus dapat meningkatkan daya saing dengan mengatasi kesenjangan di bidang infrastruktur dan keterampilan serta memperbaiki fungsi pasar. ’’Untuk itu, pemerintah harus menghilangkan inefisiensi APBN. Misalnya, subsidi BBM,’’ tegasnya.
Menurut dia, besarnya beban subsidi BBM sangat mengganggu program-program pembangunan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Karena itu, harga BBM harus dinaikkan agar anggarannya bisa dialihkan ke sektor produktif. ’’Itu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia ke depan,’’ ujarnya.
Terkait dengan masukan Bank Dunia tersebut, Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan bahwa kebijakan subsidi BBM tidak masuk dalam APBN Perubahan 2014. Alasannya, kebijakan strategis tersebut harus diputuskan pemerintahan baru periode 2014–2019. ’’Jadi, lebih baik ditanyakan ke Pak Jokowi atau Pak Prabowo (sebagai calon presiden),’’ katanya. (owi/c5/sof)