Pesan Dahlan Setelah Berdirinya Pabrik Sagu Pertama di Papua
jpnn.com - PAPUA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendapat sambutan 'Goyang Pantat' saat tiba di lokasi pembangunan pabrik sagu di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. 'Goyang Pantat' ini merupakan tarian adat masyarakat Kais yang dilakukan oleh para ibu dan anak-anak dari desa adat.
Saat memasuki lokasi acara di tepi sungai besar, Dahlan juga dikalungi topi dan kain khas Papua. Kedatangan Dahlan ke Sorong yakni untuk meninjau pembangunan pabrik sagu.
Bupati Sorong Selatan, Otto Ihalauw mengaku menyambut baik pembangunan pabrik sagu yang dilakukan oleh BUMN ini. Bahkan diakuinya terdapat potensi sagu yang sangat tinggi di daerah Sorong Selatan ini.
"Ini daerah baru, kita ini ingin maju. Sorong Selatan punya 750 ribu hektar potensi luas hutan sagu. Mereka mau melepas tanah untuk BUMN sektor perhutani," ujar Otto di Distrik Kais, Sorong Selatan Papua Barat, Jumat (27/9).
Sementara, dalam sambutannya, bekas Dirut PLN ini mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Distrik Kais karena mengijinkan berdirinya pabrik sagu pertama di Papua ini. Karena tanpa persetujuan dari masyarakat adat, dia yakin pabrik sagu ini tentu tidak akan berdiri. Pada kesempatan itu pula, Dahlan juga berpesan pada masyarakat agar ikut terlibat dalam distribusi sagu dan mengingatkan supaya warga tak ambil untung berlebih.
"Harganya yang wajar saja jangan yang mahal, karena pabrik ini belum tentu untung. Pabrik nggak boleh jual mahal-mahal, beli batang mahal nanti sagu mahal, pabrik tutup. Semua jadi mahal," bebernya.
Selain meninjau tapak pabrik sagu, juga dilakukan prosesi pemberian uang bantuan kepada enam ketua suku di Distrik Kais. Setelah itu dilanjutkan pemotongan pita penanda lokasi pabrik sagu. (chi/jpnn)