Pesta Kembang Api Berujung Maut, 1 Tewas, 2 Kritis dan 4 Luka
Kapolres Barelang Kombes Asep Safrudin mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Saat ledakan terjadi, pihaknya sempat menurunkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Gegana Polda Kepri.
"Masih kita selidiki, karena sudah hancur, serpihannya kita kumpulkan. Jenis petasannya berbentuk kotak," kata Asep yang dihubungi, kemarin.
Menurut dia, pihaknya sudah memeriksa beberapa orang saksi terkait ledakan yang diduga disebabkan kembang api. Dari informasi saksi, menyebutkan jika petasan yang berisi ratusan kembang api itu hanya meledak secara beraturan sebanyak dua kali.
Sementara ratusan lainnya meledak secara bersamaan hingga menimbulkan ledakan keras. Sementara saat itu, posisi para korban berada di dekat kembang api dan terluka karena kena serpihan yang meledakan berbatuan sekitar.
"Informasi ke kita, kembang api itu dibeli di daerah Nagoya. Kita akan kembangkan, begitu juga dengan penjualnya. Sudah 10 saksi yang kita periksa,"terang Asep.
Ia juga memastikan jika ledakan itu berasal dari kembang api bukan sejenis bahan peledak atau yang menyerupai bom. Pihaknya juga tak akan tinggal diam terhadap pelaku penjual petasan jika dianggap melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
"Penjual petasan akan ditertibkan dan diberi sanksi jika melanggar aturan," imbuh Asep.
Dikatakan Asep, pihaknya telah melakukan visum terhadap korban Gilang. Bahkan, sempat akan melakukan autopsi, namun keluarga tak mengizinkan. Sehingga autopsi dihentikan meski perut korban sudah sempat dibedah.