Petinggi Intelejen AS Akui Mata-matai Kepala Negara Asing
jpnn.com - WASHINGTON - Direktur Intelejen Nasional Amerika Serikat, James Clapper terang-terangan mengakui bahwa pemerintah AS memata-matai sejumlah pemimpin dunia. Menurutnya, mempelajari rencana pemimpin-pemimpin dunia merupakan "prinsip dasar" intelejen.
"Selama saya berkecimpung di dunia intelejen, 50 tahun, mengetahui niat pemimpin dalam berbagai bentuk adalah prinsip dasar apa yang kami lakukan," ujar Clapper seperti diberitakan AFP, Rabu (30/10).
Hal ini disampaikannya ketika bersaksi di hadapan Komite Intelejen DPR AS di Washington DC. Pria yang membawahi 16 agensi intelejen itu dimintai keterangan oleh parlemen setelah mencuatnya informasi tentang operasi penyadapan oleh pemerintah AS terhadap sejumlah kepala negara termasuk sekutu-sekutunya.
Clapper menegaskan, informasi tentang kebijakan dan ideologi sebuah pemerintahan adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya.
"Jadi kami tidak hanya mengawasi pemimpinnya saja, tapi juga apa yang terjadi di sekeliling mereka dan juga proses pembuatan kebijakannya," ucapnya.
Hal ini, lanjutnya, juga dilakukan badan intelejen negara-negara lain. Bahkan sekutu-sekutu AS juga memata-matai Presiden Barack Obama.
"Tentu saja mereka melakukannya," tegas Clapper.
Pada kesempatan tersebut, Clapper juga mengatakan bahwa cara terbaik untuk memperoleh informasi adalah melalui penyadapan. Namun, ia tidak secara tegas mengakui hal tersebut dilakukan oleh pemerintah AS. (dil/jpnn)