Pileg dan Pilpres Digelar Serentak, Ini Prediksi Yusril
jpnn.com - JAKARTA - Pemilihan presiden dan pemilihan legislatif akan digelar secara serentak pada 2019 mendatang. Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memprediksi kondisi itu akan memicu perubahan politik yang fundamental di tanah air.
"Nanti ada beberapa surat suara, tapi orang memilih dalam waktu bersamaan. Jadi prediksi saya, pada pemilu kali ini akan terjadi perubahan-perubahan politik yang fundamental di tanah air," ujar Yusril, Minggu (27/3).
Pakar hukum tata negara itu menambahkan, pada pemilu serentak 2019 nanti kemungkinan masing-masing partai politik peserta pemilu bisa mengajukan pasangan calon presiden. Artinya, tidak ada lagi sistem parliamentary treshold dan presidential treshold. Semua parpol memiliki kedudukan yang sama.
"Nah pada saat itu akan ada kecenderungan, walau belum dibuktikan secara empiris, orang yang memilih partai tertentu, akan memilih pasangan presiden dari partai yang sama. Jadi akan berjalan secara linier. Misalnya, PDIP dipilih untuk DPR dan DPRD, siapa presiden yang dipilih adalah yang dicalonkan oleh PDIP juga," ujar Yusril.
Mantan menteri hukum dan HAM itu tak menampik adanya swing voters. Namun, katanya, angka swing voters tak terlalu signifikan.
Yusril pun memperkirakan pada 2019 nanti akan ada partai besar yang menyusut jadi partai kecil. Sementara partai kecil bisa menjadi partai besar.
Karenanya Yusril meminta kader-kader partainya untuk menggenjot konsolidasi guna menghadapi pemilu serentak 2019. "Saya berharap seluruh jajaran pengurus Partai Bulan Bintang sampai ke bawah, begitupun juga PP Muslimat Bulan Bintang, agar betul-betul melakukan konsolodasi," ujanya.(gir/jpnn)