Pilkada Harus jadi Sarana Kaderisasi Kepemimpinan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika Syaiful Rohim mengingatkan, Pilkada yang digelar di 171 daerah pada 2018 bukan sekadar sarana menyalurkan aspirasi untuk menduduki posisi politik.
Lebih dari itu, pilkada merupakan serangkaian kegiatan prosedural dan substantif atas segala usaha menyangkut kemaslahatan masyarakat.
"Pilkada merupakan jawaban atas tuntutan aspirasi rakyat sebagai perwujudan konstitusi dan UUD 1945. Tentu suatu hal mendasar dan penting, pesta demokrasi ini harus berjalan dengan tertib, lancar dan baik," ujar Syaiful di Jakarta, Selasa (16/1).
Karena itu, Syaiful mengajak seluruh elemen, khususnya tokoh-tokoh politik, memberi contoh yang baik bagi masyarakat, agar pilkada dapat benar-benar menjadi sarana pembelajaran demokrasi bagi rakyat.
"Pilkada penting dipastikan menjadi media pembelajaran praktik berdemokrasi bagi rakyat yang diharapkan dapat membentuk kesadaran kolektif segenap unsur bangsa, tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar sesuai nurani masing-masing," ucapnya.
Pilkada, kata Syaiful kemudian, juga penting sebagai sarana memperkuat otonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Caranya, tentu saja dengan selalu memerhatikan kepentingan dan aspirasi masyarakat.
"Satu hal lain yang tak kalah penting, pilkada merupakan sarana bagi proses kaderisasi kepemimpinan nasional. Disadari atau tidak, stok kepemimpinan nasional amat terbatas. Dari jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 250 juta, pemimpin nasional yang dimiliki saat ini hanya segelintir elite dan itu bisa dihitung dengan jari," pungkas Syaiful. (gir/jpnn)