Pilkada Serentak 2018: Penghinaan Imam Desa
jpnn.com, LUWU - Kampanye Pilgub Sulsel 2018 masih terus berlanjut dalam Pilkada serentak 2018 yang akan digelar 27 Juni mendatang.
Seperti yang dilakukan Calon wakil gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar. Pasangan Nurdin Halid ini berkampanye di Desa Boneposi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Fajar Online (Jawa Pos Group) melaporkan, Ustaz Aziz menyempatkan diri bertemu dengan ratusan masyarakat setempat, Sabtu (24/13).
Pada kesempatan itu, Ustaz Aziz banyak mendengar keluhan dan masukan dari masyarakat. Salah satunya dari Imam Desa Boneposi, Hairul yang mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terkait kesejahteraan.
"Kalau bisa kehidupan imam desa dan guru ngaji tolong diperhatikan, kami ini kerja berjam-jam tiap hari. Namun hanya di hargai seratus ribu perbulan, kami bukan memintah upah yang seperti pekerja pada umumnya tapi hanya meminta perhatianya," kata Hairul kepada Ustaz Aziz.
Menanggapi hal tersebut, Ustaz Aziz menyatakan honor Rp 100.000 untuk Imam Desa merupakan hal yang memprihatinkan. Bahkan, kata pasangan Nurdin Halid itu, honor tersebut menghina profesi imam desa.
"Pemerintah sudah memberi honor untuk guru honorer dan pegawai-pegawai lainnya, kenapa tidak dengan pekerja seperti imam desa itu? Ini hal serius yang mesti diperhatikan, seratus ribu rupiah perbulan, diterima pertiga bulan, itu penghinaan namanya," tegas Aziz.
Nurdin Halid - Aziz Qahhar Mudzakkar merupakan pasangan nomor satu di Pilgub Sulsel 2018. Paslon ini diusung Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, PKPI pada Pilkada serentak 2018. (JPNN)