PKI, Partai Politik Pertama yang Menggunakan Nama Indonesia
Sebagai partai politik, “PKI memikul tugas2 sutji di atas pundaknya, jaitu harus berdiri di barisan depan dalam perdjuangan melawan setiap penindasan,” dicuplik dari bab Historis, buku Tesis 45 Tahun PKI, terbitan Jajasan Pembaruan Djakarta, 1965 .
“Karena itu,” lanjutannya, “PKI berdjuang bukan hanja untuk pembebasan nasion Indonesia dari penindasan imperialisme, tetapi akan terus memimpin perdjuangan Rakjat Indonesia guna membangun suatu masjarakat Indonesia Baru jang demokratis, bebas dari penghisapan atas manusia oleh manusia, adil dan makmur.”
Pelanjut Angkatan
PKI tak main-main dengan cita-cita politiknya. Berdasarkan kesepakatan para pemimpinnya di Prambanan, Yogyakarta, 25 Desember 1925, PKI memutuskan merebut kemerdekaan dari tangan Belanda.
Untuk mencapai Indonesia merdeka, mereka merencanakan pemberontakan serentak pada 12 November 1926.
Rencana dijalankan. Pemberontakan meletus di ranah Minang dan sebagian tanah Jawa. Namun apa hendak dikata, Belanda berhasil memadamkan api perlawanan.
Pemerintah kolonial membuang kaum nasionalis generasi awal itu ke Boven Digul, Papua.
Sejurus kemudian, sebagai pelanjut angkatan, Soekarno bersama Tjipto Mangunkusumo mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia. Organ yang berdiri pada 4 Juli 1927 itu pada 1928 menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI)--partai kedua setelah PKI yang menggunakan nama Indonesia.