Planet UdiQue, Iklan Kocak Terbaru dari Dimas Djayadiningrat
jpnn.com - Tahun lalu Ramadan diramaikan dengan iklan Ramayana yang viral. Iklan karya Dimas Djayadiningrat yang melibatkan Nurussyifa, grup kasidah asal Pancoran, Jakarta Selatan, itu menarik perhatian masyarakat. Bahkan diingat sampai sekarang. Tahun ini tim kreatif yang sama kembali membuat iklan untuk department store tersebut.
Ceritanya diawali dengan sekelompok alien yang tinggal di Planet UdiQue. Mereka hendak merayakan Lebaran. Rakyat menunjukkan desain pakaian ''terbaru'' buat Lebaran sang raja. Sayang, model bajunya itu lagi-itu lagi. Abu-abu. Datar.
Lantas, putra mahkota mendapatkan sinyal dari bumi. Muncul tayangan penjaga toko Ramayana berseragam hijau. Alien itu pun ke bumi serta menarik baju-baju dari toko tersebut dan membawanya pulang. Alien pun jadi keren ketika Lebaran.
Sama seperti tahun lalu, Dimas Djayadiningrat alias Dimas Djay jadi tokoh di balik uniknya iklan department store itu. Dia memilih luar angkasa karena dirasa anti-mainstream. Bukan karena sedang musim Avengers? ''Sekarang memang sedang ramai Avengers, ya. Tapi, bukan karena itu sih,'' ungkap Dimas kepada Jawa Pos, Sabtu (4/5).
Pemilihan alam semesta tersebut datang dari ide awal. Yakni, sekelompok orang yang merasa tidak bisa keren akhirnya punya banyak pilihan baju keren dari toko itu. Pilihannya bisa kelompok orang kota, desa, atau wilayah mana pun. ''Tapi, kalau desa atau kota, agak terlalu biasa. Makanya sekalian aja alam semesta biar unpredictable,'' tutur sutradara Tusuk Jelangkung tersebut.
Luar angkasanya pun dikemas tidak semutakhir film-film science fiction ala Hollywood. Alih-alih kelihatan futuristis, Dimas justru memunculkan kesan lawas. ''Itu dalam rangka merayakan retro science fiction,'' jelasnya.
Dimas tentu menambahkan unsur barang sehari-hari meski di luar angkasa. Ada gayung dan penanak nasi. Dia ingin masyarakat yang menjadi pangsa pasar merasa terhubung dengan iklan luar angkasa tersebut.
Proses pembuatan iklan yang baru tayang kemarin itu berlangsung sekitar dua minggu. Syutingnya hanya sehari. Justru, menurut dia, penyusunan konsep yang memakan waktu cukup lama. ''Kasih tontonan alternatif supaya orang-orang gak disajikan yang itu-itu saja,'' katanya. (deb/c22/nda)