Please, Jangan Sampai Pemerintah Mengusik Muhammadiyah
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Muhammadiyah sudah memastikan diri tak akan ambil bagian dalam dalam Aksi Bela Ulama yang digelar Jumat (9/6) di Masjid Istiqlal. Meski demikian, kader-kader Muhammadiyah pasti tetap turun gunung untuk aksi besok.
Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Azrul Tanjung mengatakan, aksi besok merupakan respons atas penegakan hukum yang timpang dan penuh titipan. "Insyaallah, besok peserta aksi terbanyak dari Muhammadiyah,” ujarnya. kepada JPNN, Kamis (8/6).
Dia menegaskan, ada perbedaan yang mencolok tentang cara aparat penegak hukum mengusut kasus Basuki T Purnama dibanding saat menangani para ulama. PP Muhammadiyah pun mengimbau pemerintah dan penegak hukum agar menghentikan aksi kriminalisasi terhadap ulama serta tokoh Islam.
Karenanya Azrul menegaskan, warga Muhammadiyah pasti tak akan diam saja. Apalagi ormas keagamaan yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu memiliki anggota yang jumlahnya jutaan.
“Ingat, Muhammadiyah tidak pernah mengusik pemerintah. Namun, bila kami diusik kami akan melawan, amar maruf nahi munkar dan negara ini bisa runtuh," tegasnya.
Azrul menambahkan, Muhammadiyah sudah berkontribusi sejak sebelum Indonesia terbentuk. Itu pula sebabnua pemerintah dan aparat penegak hukum harus melihat masalah itu secara objektif.
"Jangan karena membela satu orang dan kelompoknya, membuat bangsa ini terpecah-pecah," tandasnya.(esy/jpnn)