PNS DKI Berontak, Bentuk Forum Birokrat Korban Ahok
Mulai dari pembelian lahan RS Sumber Waras, pembelian tanah Cengkareng, penggusuran di Jakarta Utara, serta pembebasahan lahan makam.
“Semua kebijakan tersebut berujung pada dikorbankannya bawahan. Lebih parah lagi, kadang mereka (birokrat) dituduh melakukan kesalahan yang sudah diopinikan di media terlebih dahulu. Padahal para birokrat tidak pernah melakukannya. Sehingga mereka mendapat tekanan mental baik dari lingkungan kerja, bahkan lebih prihatin dari lingkungan keluarga,” sesal Junaedi.
Menurut Junaedi, banyak sekali para birokrat atau pejabat di Pemprov DKI baik yang masih aktif maupun sudah distafkan ingin melakukan perlawanan. Namun kebanyakan dari mereka tidak memiliki keberanian.
Pasalnya, lanjut dia, bila ada yang berani mengemukakan pendapat atau keberatan secara terbuka kepada Ahok, mereka akan di-bully di media sosial. Akhirnya, sebagian besar lebih memilih mengundurkan diri dari jabatannya.
“Karena itu, Fobiak akan melakukan langkah-langkah perlawanan dengan mengungkapkan fakta sebenarnya yang terjadi atas kesalahan dalam pengelolaan pemerintahan yang telah jauh keluar dari etika birokrasi yang diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah,” tegas Junaedi.
Kendati disadari, tambah Junaedi, perlawanan yang akan dilakukan oleh para birokrat yang tergabung dalam Fobiak bisa berdampak terhadap karir mereka di pemerintahan.
“Namun pengorbanan ini tidak akan sia-sia bila masyarakat luas mengetahui sebenarnya. Kami akan mengadvokasi setiap birokrat yang terzolimi,” pungkas Junaedi. (wok/dil/jpnn)