PNS Mulai Terjerat Gaya Hidup Tinggi
Lebih Pikirkan Cari Uang, Tak Pikirkan KinerjaRabu, 06 Oktober 2010 – 15:39 WIB
JAKARTA - Gaya hidup PNS di Indonesia sudah melebihi dari penghasilan yang sebenarnya. Akibatnya, berapa pun kenaikan gaji PNS tidak terlalu berpengaruh secara signifkan. "Karena gaya hidupnya sudah terlalu tinggi, berapa persen pun kenaikan gaji mereka tidak akan memberikan arti yang signifikan. Penambahan gajinya masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Pakar Administrasi dari Universitas Indonesia Eko Prasojo dalam Rapat dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan komisi II DPR, Rabu (6/10). Dalam RDPU ini dibahas revisi UU Pokok Kepegawaian. Tingginya gaya hidup PNS ini, lanjut Eko, merusak sistem birokrasi. Ini diperparah lagi dengan kondisi PNS yang selalu berada di dalam zona nyaman sehinga aparatur kurang memiliki tanggung jawab dan sensitivitas terhadap penyelenggaraan pemerintahan. "PNS kita terlalu memikirkan dirinya sendiri. Padalah PNS itu merupakan mesin pemerintah untuk menggerakkan roda pemerintahan dan perekonomian," kritiknya.
Senada, Prof Prijono Tjiptoherijanto, pakar admin dari UI, menyatakan, karena gaya hidup yang tinggi, upaya pemerintah untuk meningkatkan gaji tiap tahun menjadi sia-sia. Karena apa yang didapat tetap dirasa kurang. "Itu sebabnya di lapangan banyak PNS yang melakukan pungli untuk mendapatkan uang lebih. Paling kelihatan di pejabat struktural. Meski tunjangannya kecil namun income kagetan (amplop, red) lebih banyak," tuturnya.(esy/jpnn)