Polisi Curigai Arkeolog di Museum Nasional
jpnn.com - JAKARTA - Polisi terus mendalami satu per satu aktivitas di Museum Nasional Jakarta pasca-hilangnya empat koleksi benda bersejarah. Salah satu yang didalami polisi adalah rencana revitalisasi museum yang dilakukan oleh 15 tim arkeolog dari Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, benda-benda yang dicuri tersebut punya nilai sejarah tinggi dan tidak bisa dinilai dari jumlah gram emasnya. Sehingga, kecil kemungkinan barang tersebut beredar dan dijual di pasaran.
"Tentunya yang berani ambil tahu mau menyalurakan ke mana, karena ini akan dikasih ke kolektor. Ini akan kita telusuri siapa yang memesan, siapa yang mengambil dan siapa yang memudahkan untuk mengambil barang tersebut," kata Rikwanto, Sabtu (14/9).
Kejanggalan-kejanggalan aktifvitas di museum tersebut selama beberapa bulan terakhir juga menjadi fokus penyelidikan polisi. Misalnya tugas-tugas security, alarm dan CCTV yang tak berfungsi sejak lama, serta adanya rencana revitalisasi oleh belasan arkeolog.
"Semua yang ada di situ patut kita curigai, temasuk bagian arkeologi, karena (museum) sempat dibuka untuk foto-foto oleh tim arkeologi," jelasnya.
Perihal rencana revitalisasi ini diketahui polisi dari keterangan pejabat museum. Dengan begitu, semua benda bersejarah koleksi museum gajah akan didata ulang satu-persatu. Nah, salah satu proses yang sudah dilakukan adalah mendokumentasikan benda-benda itu dengan difoto.
"Salah satunya foto yang beredar di media itu adalah foto terakhir yang diambil tim arkeolog. Kita juga akan kroscek kapan foto-foto diambil dan kapan CCTV dan alarm di museum itu tidak berfungsi," pungkasnya.(fat/jpnn)