Polisi Rusia Tangkap Dukun Siberia yang Ingin Lengserkan Putin
jpnn.com, MOSKOW - Rusia dihebohkan berita penangkapan seorang dukun bernama Alexander Gabyashev yang berikrar jalan kaki dari Siberia ke Moskow demi melengserkan Presiden Vladimir Putin.
Gabyshev memulai perjalanannya dari Yakutia pada Maret lalu. Jarak dari kampung halamannya itu ke Moskow lebih dari 8 ribu kilometer. Namun, kepolisian Negara Bagian Buryatia menangkap pria yang menyebut Putin roh jahat itu pada Kamis (19/9) lalu.
Pihak kepolisian tidak menyebut dengan jelas aksi kriminal yang dilakukan pria itu. Kepolisian Buryatia akan menyerahkan pria itu ke pihak berwenang di Yakutia.
Penangkapan itu pun memancing protes dari pegiat hak asasi manusia, Amnesty International. Amnesty mengutuk keras penangkapan Gabyshev di wilayah timur Siberia.
"Aksi balian (dukun) itu mungkin eksentrik, tetapi sikap kepolisian Rusia tidak dapat diterima," kata Direktur Amnesty International Rusia, Natalia Zviagina dalam rilis tertulisnya.
Menurut Zviagina, Gabyshev punya hak untuk bebas menyatakan pandangan politiknya dan menjalani kepercayaannya sebagaimana warga negara lain. Gabyshev mulanya diprediksi akan tiba di Moskow pada musim panas 2021. Namun hingga Kamis, dia baru berjalan sejauh 3.000 kilometer.
Praktik balian/perdukunan masih dapat ditemukan di beberapa wilayah Rusia. Aksi itu merupakan wujud kepercayaan bahwa manusia dapat berkomunikasi dengan roh atau spirit yang tak terlihat keberadaannya. Saat ditanya mengenai penangkapan Gabyshev, pihak Kremlin mengatakan mustahil bagi mereka untuk mengikuti seluruh kasus hukum di Rusia. (dil/jpnn)