Polisi Temukan 1 Proyektil di Ruangan Kerja Anggota FPD
jpnn.com, JAKARTA - Ruangan kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Demokrat (FPD) Vivi Jayabaya Sumantri dan legislator Partai Amanat Nasional (PAN) Totok Daryanto di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta ditembus peluru nyasar. Insiden itu merupakan yang kedua setelah sebelumnya peluru nyasar menembus ruangan anggota Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 dan anggota Fraksi Partai Golkar Bambang Heri di lantai 13 gedung yang sama.
Kepala Kepolisian Resor Metropolitan (Kapolrestro) Jakarta Pusat (Jakpus) Komisaris Besar (Kombes) Roma Hutajulu mengatakan, pihaknya baru pagi tadi menerima laporan tentang lubang akibat peluru di ruangan kerja Vivi dan Totok. Saksi pertama kali melihat lubang di ruangan kerja Vivi pada Selasa (16/10) sore.
Sedangkan saksi bernama Hari Yunianto perma akali melihat lubang di ruangan kerja Totok pada pagi tadi pukul 10.30. “Karena sejak hari Senin sampai sekarang beliau-beliau (Vivi dan Totok) tidak berada di tempat,” ujar Roma kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).
Selanjutnya, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polri mengerahkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk menyisir ruangan kerja Vivi di lantasi 10 dan Totok di lantai 20 Gedung Nusantara 1.
Hasilnya, tim menemukan satu proyektil di ruangan Vivi. Namun, polisi masih mencari proyektil yang menembus ruangan nomor 2003 di lantai 20 Gedung Nusantara 1 tempat kerja Totok. Sebab, saat olah TKP ruangan kerja Totok, polisi tidak menemukan proyektil di sisi kaca yang terkena peluru nyasar.
Roma menjelaskan, hasil sementara dari Puslabfor menyatakan bahwa proyektil yang ditemukan di ruangan Vivi berkaliber 9 milimeter. “Sama dengan yang kemarin (di ruangan Wenny dan Bambang),” kata Roma kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).
Hanya saja, untuk memastikan apakah peluru itu identik atau tidak dengan senjata jenis Glock 17 saat temuan Senin (15/10) kemarin akan dilakukan investigasi secara saintifik dan uji balistik untuk pembandingnya. “Kami investigasi lagi, nanti bagaimana hasilnya akan kami sampaikan,” kata Roma.(boy/jpnn)