Polisi Timor Leste Kawal Pemungutan Suara di KBRI
jpnn.com, DILI - Polisi Nasional Timor Leste (PNTL) turut menjaga pintu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili untuk mengamankan pemilu luar negeri di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan tingginya animo Warga Negara Indonesia (WNI) di Kota Dili, Timor Leste, dalam menunaikan hak pilihnya di Pemilu 2019.
"WNI di sini sangat antusias mengikuti pemilu. Mereka bahkan saling dorong di pagar. Saya sampai naik pagar menenangkan para pemilih. Ada 27 Polisi Nasional Timor Leste ikut membantu pengamanan. Meski begitu, kondisi secara keseluruhan aman terkendali," ujar Sekretaris Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Eka Putra Musa Mauboy, Minggu (14/4).
BACA JUGA: Ada yang Tidak Masuk Akal Terkait Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Eka menjelaskan, dari 4.109 surat suara yang dikirimkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), surat suara yang terpakai diturunkan berjumlah 3.347. Dengan demikian, tingkat kehadiran pemilih WNI di negara yang memisahkan diri dari Indonesia pada 1998 itu mencapai 81,45 persen.
"TPS Luar Negeri (TPSLN) di Dili dibuka sampai pukul 21.00 WIT. Karena sisa surat suara masih banyak, tim TPSLN menelepon calon pemilih yang belum datang, untuk datang memilih. Para pasien atau orang sakit di Timor Leste akan dimasukkan ke dalam DPKLN (Daftar Peserta Khusus Luar Negeri). Selama sisa surat suara masih ada, anggota KPPSLN (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri) akan mengantar surat suara ke rumah sakit tempat mereka berada, agar mereka dapat menggunakan hak pilihnya," kata Eka.
BACA JUGA: Lho, Kok Bisa Wakil Dubes RI di Malaysia Jadi PPLN?
Pemilu 2019 dengan Kotak Suara Keliling Luar Negeri (KSKLN) untuk 12 distrik selain Dili, telah dilaksanakan pada 8-10 April lalu. Dari 617 DPTLN yang terdaftar, terdapat 538 calon pemilih yang hadir menggunakan hak pilihnya di ke-12 Distrik Timor-Leste.
Untuk penghitungan suara akan dilakukan secara serentak pada 17 April mendatang. (rmol/jpnn)