Politik Belah Bambu Prabowo-Gibran Hancurkan Soliditas Sukarelawan Jokowi dan PDIP
Menurut Nazar, langkah menggalang kekuatan gemuk hampir sama dengan pola Orde Baru mengumpulkan kekuatan lawan untuk bergabung menjadi bagian kekuasaan, meluluskan kinerja presiden di parlemen.
Sementara patron politik Jokowi dibenturkan dari PDIP dan antar-sukarelawan yang ada dalam masyarakat, dipecah menjadi kelompok kecil.
"Dengan demikian tidak lagi punya kuasa atau kemampuan melakukan perlawanan, baik secara politik maupun secara militer," katanya.
Nazar juga menduga sejumlah lembaga survei ikut bermain. Caranya, dengan mewarnai elektabilitas Prabowo yang selalu unggul.
Hal ini untuk memberikan sinyal dukungan mayarakat, seolah-olah mendukung program kerja Presiden Jokowi dilanjutkan lewat Prabowo.
Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo terkesan menurun, seolah para sukarelawan Jokowi dan partai-partai koalisi mengikuti kekuasaan Jokowi lebih berpihak kepada Prabowo Subianto.
"Melalui teknologi media digital sekarang ini rupanya politik belah bambu terkesan masih menjadi pilihan penyelenggara negara untuk kepentingan kekuasaan. Arena post truth seakan sudah sesuai dengan prosedur, sudah menjaring pemenang Pilpres 2024 dimenangkan pasangan Prabowo Gibran sebelum adanya waktu pencoblosan," katanya.
Nazar juga menyebut kemenangan Prabowo Gibran juga dianggap kemenangan Jokowi, tetapi tanpa disadari sukarewan Jokowi telah dihancurkan oleh kekuasan rezim Prabowo yang berhasil meraih suara di Pilpres 2024 untuk menyambut era baru sukarelawan Prabowo. (gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: