Politikus Golkar Minta PSI Tidak Racuni Generasi Muda
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Roem Kono menilai langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memberikan penghargaan kebohongan kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dan Andi Arief sebagai hal yang bertentangan dengan budaya Indonesia.
Anak buah Airlangga Hartanto di Partai Golkar ini menyatakan ketidaksetujuannya terhadap PSI yang mengirimkan piagam kebohongan kepada ketiga tokoh tersebut.
"Saya tidak setuju, itu bukan budaya kita. Kalau saling mengingatkan boleh, tetapi jangan saling seolah bangsa ini seperti permainan-permaian begitu," kata Roem di sela-sela ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (5/1).
Roem mengatakan, mengenai kebohongan yang dilakukan tiga tokoh itu, dirinya menyerahkannya kepada pihak kepolisian untuk memproses. Anggota Komisi IV DPR RI meminta semua pihak tidak melakukan tindakan di luar batas yang bisa menambah keriuhan.
"Kita kembali ke Pancasila saja, jangan kita seperti negara-negara yang sudah maju, bebas. Karena bangsa kita ini bangsa yang heterogen, baik itu masyarakat sendiri, baik juga para politikus-politikusnya. Karena itu mari kita bersama-sama lah mengedepankan program, musyawarah, gotong royong," kata Roem.
Roem menilai hal tersebut sangat penting untuk menjaga keharmonisan bangsa. Di samping itu, dia mengharapkan generasi muda untuk tidak terpancing dengan isu hoaks.
"Saya sampaikan jangan sampai generasi muda diracuni dengan yang begini. Akhirnya generasi kita saling bunuh dan jatuhkan. Kita ciptakan negara yang gotong royong dan berpegang teguh pada Pancasila," jelas Roem. (tan/jpnn)