Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Politikus Golkar Nilai Pemerintah Lamban Sikapi Bencana Sinabung

Rabu, 15 Januari 2014 – 14:43 WIB
Politikus Golkar Nilai Pemerintah Lamban Sikapi Bencana Sinabung - JPNN.COM
Gunung Sinabung terus erupsi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI dari dapil Sumatera Utara, Anton Sihombing, menyesalkan lambannya pemerintah daerah maupun pusat dalam menangani para pengungsi bencana letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut.

Dikatakan, kerugian materil yang dialami rakyat di sekitar gunung yang sudah menunjukkan aktifitas tinggi sejak 4 bulan lalu itu tak sedikit. Diperkirakan hampir 25 ribu hektar tanaman penduduk di sekitar gunung rusak terkena abu vulkanik, anak-anak sekolah terganggu.

"Bupatinya saja tidak datang ke kamp-kamp (pengungsi) karena bupatinya ada permasalahan (digoyang DPRD untuk dilengserkan, red). Presiden baru minggu depan rencananya ke sana, bagaimana menteri-menteri? Mentri Pendidikan, yang seluruh fasilitas pendidikan hancur, demikian juga mentan," kata Anton di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/1).

Sekarang ini, kata politisi Partai Golkar itu, masyarakat korban bencana Sinabung yang mengungsi seolah-olah kehilangan induk. Pemerintah sudah terlambat mengambil langkah penanganan. Padahal langkah cepat harus diambil agar tidak ada kesan pemerintah pilih kasih terhadap warga Sumut.

"Pemerintah jangan pilih kasih. Erupsi sudah ratusan kali, di pengungsian empat bulan. Apa yang diberikan pemerintah sangat-sangat lambat sekali. Kita kan negara kesatuan, kalau (bencana) ada di daerah lain, mugkin pemerintah akan ambil langkah tegas dan cepat. Yang saya sesalkan pemerintah sangat terlambat tangani pengungsian," tandasnya.(Fat/jpnn)

 

JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI dari dapil Sumatera Utara, Anton Sihombing, menyesalkan lambannya pemerintah daerah maupun pusat dalam menangani

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA