Polri Antisipasi Penimbunan BBM
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan jika operasi penimbunan BBM masih terus dilakukan oleh jajarannya. Belajar dari kasus penimbunan BBM jenis solar di Batam yang gila-gilaan, pihaknya kini berupaya mengantisipasi dengan mempelajari berbagai modus yang digunakan para pelaku.
Razia secara tertutup maupun terbuka kini kerap dilakukan. "Kalau ada SPBU yang kehabisan BBM, kami tanyai," ujarnya usai membuka pameran foto pilpres di Mall Kota Kasablanka Jakarta kemarin. Menurut dia, polisi kini mudah curiga dengan kelangkaan BBM karena penyebabnya seringkali tidak wajar. Kecuali, jika Pertamina mengumumkan pengurangan pasokan ke daerah tertentu.
Jika Pertamina menyatakan tidak ada pengurangan pasokan, maka jajarannya akan langsung menyelidiki penyebab kelangkaan BBM tersebut. Di sejumlah daerah, kerjasama antara Polri dan Pertamina terbukti berhasil mengungkap sejumlah kasus penimbunan BBM.
Di Batam misalnya, konsumsi BBM solar perhari mencapai 400 kiloliter. "Begitu dirazia, konsumsi langsung turun setengahnya," ujar Sutarman. Temuan tersebut menegaskan jika ada penyimpangan dalam distribusi. Benar saja, ada sejumlah SPBU yang nakal dengan menjual BBM di luar batas konsumsi normal kendaraan.
Pihaknya sudah menjalin kerjasama cukup lama dengan Pertamina. Hanya saja, kerjasama itu diharapkan bisa sampai ke level hilir. Transparansi Pertamina dalam memasok BBM di level hilir akan memudahkan polisi mendeteksi penyimpangan. (byu)