PON Papua 2020 Bikin Anggaran KONI Kalbar Membengkak Dibanding PON 2016 Jabar
jpnn.com - PONTIANAK- Gagalnya Provinsi Kalbar menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 berdampak membengkaknya anggaran yang bakal dikeluarkan pemerintah untuk keikutsertaan cabang-cabang olahraga (cabor) pada PON di Provinsi Papua mendatang.
Sekretaris Umum KONI Kalbar, Erwin Anwar menyampaikan, dana yang dibutuhkan akan meningkat sebesar tiga kali lipat dari dana yang digelontorkan untuk PON XIX tahun ini di Jawa Barat.
"Tahun sebelumnya Rp21-Rp22 miliar. Tahun ini naik Rp25,5 miliar. Untuk PON di Papua kemungkinan naik tiga kali lipat dari sekarang," katanya kepada Rakyat Kalbar (grup JPNN), kemarin.
Kenaikan ini pun ditunjang oleh beberapa faktor. Diantaranya, mahalnya biaya transportasi, akomodasi, makan minum dan sebagainya. Tambah lagi, untuk kegiatan PON di Papua tidak terpusat di satu tempat, kota atau kabupaten, melainkan Papua membuat venue pertandingan dan klaster-klaster di semua kabupaten yang diperuntukkan untuk menginap bagi para atlet dan official.
"Itu sebenarnya menambah high cost. Dari Jayapura ke Biak musti naik pesawat. Dari Jayapura ke Timika musti naik pesawat. Jayapura ke manapun ke kabupaten lain musti naik pesawat. Banyangkan cost naik pesawat dengan cost naik angkutan darat kan tiga kali lipat. Selain waktu yang cukup panjang, tingkat biaya hidup juga mahal," paparnya. (rakyatkalbar/dkk/jpnn)