PON Papua: Omzet Pengrajin Cendera Mata Lokal Meningkat, Sebegini Jumlahnya
jpnn.com, JAYAPURA - Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua membawa dampak positif bagi perekonomian warga lokal setempat.
Beberapa venue menyediakan lapak untuk para pengrajin cendera mata khas Papua menjajakan hasil kerajinan tangan mereka.
Satu di antaranya adalah lapak milik Yakobus Kimiak yang berjualan ukiran kayu hingga noken khas Papua di sekitar venue cabor sepatu roda.
Dirinya yang berjualan selama tiga hari di kawasan Klemen Tinal Roller Sport Arena mengaku omset dagangannya naik drastis saat gelaran PON.
"Saya pengrajin pahatan ukiran kayu yang juga bekerja dan tinggal di Waena. Hanya jualan dari mulut ke mulut, tetapi saya sering dipanggil bergabung dengan komunitas setiap kali ada acara-acara seperti ini karena saya belum punya galeri sendiri.”
"Sejak ada PON XX ini sedikit mengangkat penghasilan saya, total 3 hari ini pendapatan saya sudah sekitar Rp 500 ribu. Pahatan kecil saya jual dengan harga Rp 150 ribu dan sudah terjual tiga buah. Noken buatan istri saya juga laris dibeli oleh kontingen Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta." ungkap Yakobus dalam laman resmi PON.
Sayang hari Kamis (30/9) adalah hari terakhir penyelenggaraan cabor sepatu roda. Untuk itu dirinya berharap supaya lapak dagangannya masih bisa berjualan sampai gelaran PON selesai.
"Jadi sementara ini saya juga tergabung dalam kepanitiaan UKM Kota Jayapura dan hari ini saya masih menunggu penempatan baru untuk berjualan karena cabor sepatu roda hari terakhir bertanding di sini (Buper Waena). Saya berharap tetap bisa dapat tempat sampai PON selesai," tukas Yakobus. (pon/mcr16/jpnn)