Ponpes Al Ma'hadul Islam Yapi di Pasuruan, Sehari setelah Diserang Massa
Anut Keberagaman, Akui Ada Santri yang Beraliran SyiahKamis, 17 Februari 2011 – 07:12 WIB
Hal berbeda disampaikan Abdul Qodir, santri yang juga menjadi korban penyerangan. Dia mengatakan sama sekali tidak merasa takut dan trauma atas insiden itu. Insiden penyerangan Selasa lalu memang sempat mengganggu aktivitas di ponpes tersebut. Salah satu di antaranya, pelaksanaan tryout siswa kelas IX SMP dan kelas XII SMA yang akan menghadapi ujian nasional. Gara-gara insiden tersebut, tryout yang mulai dilakasanakan Sabtu pekan lalu (12/2) terpaksa dihentikan dan ditunda pada waktu yang akan datang. "Tetapi, secara keseluruhan, (tragedi itu) tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar. Hari ini (kemarin) sudah memulai proses belajar mengajar lagi," jelas Ali Ridho, salah seorang Humas Ponpes Yapi.
Humas Yapi Muhammad Alwi mengatakan, penyerangan terhadap pondoknya itu bukan kali pertama terjadi. "Sejak 2007, Yapi tidak pernah putus mengalami teror, kekerasan, dan tindakan-tindakan anarkistis. Kami sudah melapor kepada pihak aparat, mulai polsek hingga Polri," tandasnya. Dia melanjutkan, pihaknya juga pernah melapor kepada ketua RT hingga presiden.
Dalam kesempatan itu, dia kepada wartawan membantah keras soal tuduhan yang menyebut Ponpes Yapi mengajarkan aliran Syiah. "Kami tegaskan, ponpes kami ini adalah lembaga pendidikan yang merujuk kepada dinas pendidikan," tandas Muchsin Assegaff, ketua YAPI. Dia menambahkan, dalam memberikan pembelajaran, Ponpes YAPI menganut kebebasan berpikir para santrinya.