Pos Polisi Dibakar, Bengkulu - Sumsel Lumpuh
Naas bagi Fajar alias Wani, nyawanya tak terselamatkan saat dalam perawatan medis di RS Bhayangkara Jitra, Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB. Mendengar kematian tragis Wani, keluarga dan kerabatnya di Binduriang sempat tersulut emosi. Namun emosi atas kematian Wani dapat diredam oleh tokoh masyarakat setempat.
Puncak pemicu kerusuhan kemarin, ketika masyarakat kembali mendapat kabar Aswan juga meninggal setelah menjalani perawatan medis. Informasinya, Aswan meninggal di RS Bhayangkara Jitra, dinihari kemarin. Keluarga menuding kematian kedua warganya itu tidak wajar karena ditemukan banyak kejanggalan. Kedatangan jenazah Aswan pagi kemarin disambut histeris keluarga dan kerabatnya.
Tak pelak, spontan warga tersulut emosi dan mulai memblokir jalan di depan rumah Aswan. Kemarahan warga bertambah setelah melihat ibu dari Wani (rekan Aswan) menangis histeris di tengah jalan tak terima dengan kenyataan.
"Beberapa hari lalu sewaktu Wani meninggal, warga sudah marah. Tapi masih bisa diredam. AKhirnya kemarahan tidak terbentung lagi. Waktu itu jenazah Wani penuh luka memar dan lehernya patah. Kemudian Aswan banyak juga luka memar dan pahanya memar. Secara fisik, keluarga tidak menerima kondisi tersebut. Sebenarnya ada apa di balik kematian mereka. Inilah yang masih menjadi pertanyaan kami," ujar Kepala Desa Kepala Curup sekaligus paman Aswan, H. Wardani. (cuy)