PPP Tuding NasDem Pencitraan bak Pahlawan Kesiangan
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Epyardi Asda menuding Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) sedang melakukan pencitraan dengan menolak dana aspirasi DPR senilai Rp 20 miliar untuk setiap anggota.
"Itu pencitraan. Pahlawan kesiangan saja. Saat rapat setuju, tapi ada oknum yang tidak punya pendirian," kata Epyardi, saat dimintai tanggapan soal sikap Ketua Fraksi NasDem, Viktor Laiskodat menolak dana aspirasi yang akan disalurkan melalui Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) DPR, Selasa (16/6) di DPR.
Epyardi menjelaskan bahwa program dana apsirasi tersebut telah dibahas oleh seluruh fraksi di DPR sesuai komposisi keanggotaan fraksi. Hasilnya, seluruh fraksi setuju 100 persen dengan program ini.
"Seluruh fraksi sudah 100 persen setuju. Jadi kalau ada yang bicara tidak, itu oknum. Juga saat pembahasan akhir, dilibatkan semua ketua fraksi," ungkapnya.
Menurut politikus asal Sumatera Barat ini, program dana aspirasi tersebut merupakan upaya DPR untuk membantu pemerintah melakukan pemerataan pembangunan. Hal ini menurutnya dilatarbelakangi oleh aktifitas reses anggota ke dapil selalu membawa banyak aspirasi dari rakyat.
"Kami reses 5 kali setahun, punya rumah aspirasi, punya staf ahli untuk menyerap aspirasi. Kalau seandainya tidak ada yang bisa dilakukan DPR, masyarakat akan mencemooh kami. Kalau usulan tidak ada yang bisa diperjuangkan masyarakat anggapannya ini anggota kerjanya apa saja," jelasnya.
Pihaknya menegaskan bahwa melalui program ini, DPR hanya berhak mengusulkan aspirasi pembangunan dapilnya. DPR tidak memegang sepeserpun dana yang dialokasikan pemerintah untuk program ini.
"Dana tidak dipegang anggota. Seluruhnya dipegang eksekutif. Anggota hanya penyampai (aspirasi) saja. Kemarin diundang seluruh ketua fraksi dan sudah setuju. Itu mau jadi pahlawan kesiangan (kalau tiba-tiba menolak), itu oknum," tandasnya.(fat/jpnn)