Prabowo Capres, Gerindra Pastikan Koalisi dengan PKS
Dia menegaskan partainya sudah pasti berkoalisi dengan PKS. Namun, tidak menutup kemungkinan pula berkoalisi dengan partai lain seperti PAN, PKB, hingga Partai Demokrat. “Semuanya sangat mungkin dalam politik itu,” kata Riza.
Wakil ketua Komisi II DPR itu menambahkan setelah berkoalisi, barulah nanti akan masuk pada penentuan siapa yang bakal diusung sebagai cawapres terbaik mendampingi Prabowo. Dia mengatakan tidak hanya integritas dan kompetensi yang penting dan menjadi pertimbangan.
Namun, elektabilitas juga tidak kalah penting. “Kami harapkan pasangan calon yang bisa memperoleh suara besar dan memang di Pilpres 2019,” ungkap Riza.
Dia mengatakan, cawapres tidak mesti bisa membawa 39 kursi untuk melengkapi persyaratan 112 kursi dalam pengajuan pasangan calon. Riza mengatakan, Gerindra sebagai partai pemenang Pemilu nomor tiga, cukup berkoalisi dengan siapa pun.
“Misalnya dengan PKS cukup, PAN cukup, PKB cukup, Demokrat cukup. Syukur alhamdulillah. Tapi kami yakini dan optimistis yang akan berkoalisi dengan Partai Gerindra lebih dari dua partai,” katanya.
Lebih lanjut Riza mengatakan, tokoh di luar partai juga memiliki peluang sama dengan kader menjadi cawapres Prabowo. Dia yakin, partai politik memahami dan mengerti. Sekalipun mereka sudah menyiapkan dan mendorong kader terbaiknya, tentu partai-partai itu juga akan bersikap realistis. Sebab, seat atau kursi untuk cawapres itu hanya satu orang.
Jika partai pengusung lebih dari dua, pasti tidak bisa dipaksakan semuanya mendapatkan posisi cawapres. “Jadi, satu di antara yang ada. Bukan tidak mungkin, bisa juga cawapres nanti dari luar partai pengusung,” ungkap Riza.
Dia mengatakan, pihaknya juga mempertimbangkan apakah cawapres itu diputusakan dalam waktu cepat atau setelah melihat hasil Pilkada Serentak 2018. “Kami akan lihatlah. Sekarang terus mengalir, terus berjalan mencari mana yang terbaik,” tuntasnya. (boy/jpnn)