Prabowo Capres Harga Mati, Cawapres Tergantung Koalisi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra M Syafii menyatakan pencalonan sang Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019 adalah harga mati. Sedangkan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo, masih diproses.
“Yang jelas kami sedang memeroses karena mencalonkan Pak Prabowo sebagai presiden bagi Gerindra itu harga mati,” kata Syafii di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).
Dia mengatakan, Partai Gerindra mempercayakan kepada Prabowo dan partai koalisi untuk memilih siapa calon wakil yang akan mendampinginya.
Dalam Pilpres 2019, tidak ada partai yang bisa mencalonkan sendiri atau memenuhi ambang batas pencalonan presiden yakni 20 persen kursi di DPR atau 25 persen perolehan suara nasional. Menurut Syafii, cawapres Prabowo harus memiliki kredibilitas, akseptabilitas, dan lainnya.
“Ini kalau melihat dari segi kredibilitasnya, tapi tidak bisa dilepaskan dari akseptabilitasi dari partai-partai koalisi,” ujarnya.
Menurut dia, pembahasan siapa cawapres Prabowo sudah dilakukan sejak lama. Dari 15 nama yang tengah disaring, nanti akan mengerucut menjadi lima atau tiga orang saja. “Tapi kami tidak bisa memutuskan sendiri, memang sangat prematur kalau sekarang kami sampaikan siapa calonnya,” kata dia.
Menurut dia, kalau Gerindra memutuskan sendiri siapa cawapres pendamping Prabowo kemudian partai koalisi tidak berkenan, tentu itu tidak bakal terwujud. Karena itu, Partai Gerindra akna membahas bersama-sama partai koalisi. “Maka kami harus pertimbangkan partai-partai yang akan mendukung supaya Gerindra cukup memajukan calon presiden,” katanya.
Anggota Komisi III DPR itu menegaskan harus ada calon presiden alternatif. Hal ini mengingat kondisi negara seperti sekarang ini. “Utang kita kemarin sudah Rp 4.300 triliun, dan sekarang menuju Rp 7 ribu triliun,” katanya. (boy/jpnn)