Prabowo Makin Mengokohkan Basis Suara, Menang Telak dari Anies
jpnn.com, JAKARTA - Prabowo Subianto kokoh di basis suara dengan raihan angka elektabilitas sangat signifikan jika head to head dengan Anies Baswedan.
Calon presiden (capres) dari Partai Gerindra itu dinilai bukan lawan yang sepadan bagi Anies yang juga Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Merujuk pada hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023, Prabowo meraih suara sebanyak 56,2 persen. Capaian jauh lebih unggul di atas Anies Baswedan yang hanya mendapatkan angka sebesar 29,6 persen.
"Kelihatan Prabowo makin jauh keunggulannya kalau head to head lawan Anies," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi kepada wartawan, Selasa (25/7).
Tingginya suara Prabowo saat head to head dengan Anies karena mendapat dukungan tambahan dari kalangan pendukung Presiden Joko Widodo.
Selain itu, pendukung Ganjar Pranowo juga kemungkinan pindah ke Prabowo jika Gubernur Jawa Tengah tersebut tidak masuk ke dalam putaran kedua dan hanya menyisakan dua capres yakni Prabowo vs Anies.
Tingginya dukungan Prabowo saat berhadapan dengan Anies lantaran gabungan dari dua basis pendukung yakni basis pendukung Jokowi dan basis pendukung setianya Prabowo sejak Pilpres 2014. Hal itu membuat Prabowo meraih hasil tertinggi melawan Anies.
Prabowo memang unggul tipis, tetapi jauh dari angka 50 persen. Sehingga, tidak ada indikasi kalau ketiga nama, dan maju belum tentu Prabowo menang dalam satu putaran. Makanya menurut undang-undang harus adanya putaran kedua.
"Selain itu, yang membuat elektabilitas Prabowo kian meningkat selain karena dukungan basis Jokowi juga basis pendukung Prabowo yang lama ternyata ada peningkatan tajam nih," tambah Burhanuddin.
Sedangkan Anies, mayoritas pendukungnya adalah pecahan dari basis Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 yang lalu. Hal itu menurut Burhanuddin masih bisa kembali lagi dan hilang dari basis Anies jika Prabowo melakukan banyak perubahan dan prestasi.
"Jadi, pendukung Anies ini sebagian besar dari pendukung Prabowo terutama pada Desember 2022 hingga Februari 2023. Tetapi ketika Prabowo mulai kerja, pemilih yang sempat pindah kelain hati, itu pindah lagi ke Prabowo," pungkasnya. (cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?